Pengalaman Monbukagakusho 2013

Apa itu Beasiswa Monbukagakusho?

Monbukagakusho/Monbusho/MEXT adalah Ministry of Education, Culture, Sports, Science, and Technology atau dalam bahasa Indonesianya, Kementerian Pendidikan, Budaya, Olahraga, Sains dan Teknologi. Jadi, beasiswa Monbukagakusho adalah beasiswa yang diadakan oleh Monbukagakusho.

Monbusho menyediakan berbagai macam program beasiswa, lengkapnya bisa dilihat di sini http://www.id.emb-japan.go.jp/grsbsrsch.PDF

Di sini saya ngga akan menyebutkan detail syarat-syarat aplikasi beasiswa atau hal-hal teknis lain, karena saya rasa lebih baik langsung buka webnya http://www.id.emb-japan.go.jp/sch.html. Saya cuma mau sharing pengalaman saya dari awal seleksi dokumen sampai pengumuman final.

Tahap 1 : Seleksi Dokumen

Untuk Monbusho 2013, pengumpulan formulir seleksi dibuka tanggal 14 Mei 2012 dan ditutup 15 Juni 2012. Rentang waktunya lumayan singkat, jadi jangan sampai telat informasi. Waktu itu, saya tau info dari temen kurang dari 2 minggu sebelum batas akhir pengumpulan. Jujur aja, Jepang bukan ‘negara impian’ saya dan ga pernah kepikiran sebelumnya bakal apply beasiswa ke Jepang, tapi ya akhirnya saya coba aja.

Sempet galau mau pilih program apa. Buat lulusan SMA, ada program S1, D3 dan D2. Pengennya D3. Di D3, jurusan-jurusannya dibagi jadi 2 kelompok. Jurusan yang berkaitan sama kimia dan fisika. Bedanya ada di tes tulis nanti. Kalau milih kimia, berarti tes tulisnya matematika, b. Inggris dan kimia. Kalau pilih fisika, tes tulisnya matematika, b. Inggris dan fisika.

Nah, cita-citaku masuk jurusan yang berbau informatika, dan informatika masuk fisika. Padahal, saya sangat nggak jago fisika! Jadi, akhirnya saya memutuskan untuk pilih D2 aja. Karena apapun jurusan yang dipilih, tesnya nanti matematika sama bahasa Inggris. Ga ketemu fisika! Yeeey 😀

Langkah pertama yang harus dilakukan agar bisa dapat beasiswa ini adalah: ngisi formulir! (download di web) Jangan lupa dikirim 😛 hehe.

Tips mengisi formulir:

Jawab apa adanya. Contohnya, di situ nanti akan ada pilihan tentang level kemampuan bahasa Inggris kamu: Excellent, Good, atau Poor. Kalau memang poor, jangan memaksakan diri dengan memilih good, apalagi excellent. Nanti repotnya kalau lolos sampai tahap interview. Teman saya, saat interview tidak ditanyai bahasa Inggris sama sekali. Ternyata dia memang menuliskan bahwa level bahasa Inggrisnya poor. Dan pada akhirnya dia juga lolos seleksi final kok.

Sambil nunggu pengumuman seleksi berkas, lebih baik latihan soal tahun-tahun sebelumnya. Bisa download di http://www.studyjapan.go.jp/en/toj/toj0308e.html. Ga usah nunggu pengumuman, karena seingat saya, jarak waktu antara pengumuman hasil seleksi dokumen dan tes tulis cuma sekitar dua minggu.

Tahap 2 : Ujian Tertulis

Ujian tertulis, bulan Juli.

Tes tulis di Indonesia diadakan di 4 kota. Medan, Jakarta, Surabaya, Makassar.

Karena saya kirim formulir ke Konsulat Jepang di Surabaya, jadi tempat tes saya di Surabaya juga. Kemarin lokasinya di Kampus B Universitas Airlangga hari Selasa, 17 Juli 2012.

Tes tulis pertama, Bahasa Inggris

Kebanyakan soal B. Inggris ini tentang bahasa yang kita gunakan sehari-hari, hanya saja agak advanced sih menurutku hehe.

Tes kedua, Matematika.

Tips

1. baca instruksi

Kalau udah coba latihan sama soal tahun-tahun sebelumnya, ga akan kaget sama bentuk soalnya. Karena ternyata, soal Jepang sama Indonesia beda jauh. Biasanya, kita ga pernah baca instruksi pengerjaan soal. Kalau ngerjain soal Monbusho, membaca instruksi adalah hal yang sangat penting, karena tiap soal beda cara ngerjakannya. Biasanya, yang terjadi adalah panik karena nemu model soal yang belum pernah dikerjakan sebelumnya. Tapi selama baca instruksi dengan baik, tidak akan ada masalah, karena sebenernya soalnya tergolong mudah.

2. hafalkan istilah matematika dalam bahasa Inggris

Kalau istilah matematika yang ga kita kenal ini muncul cuma di satu soal, mungkin ga akan terlalu berpengaruh sama nilai. Tapi, gimana kalo istilah itu kita temui di instruksi? Ada temen saya yang ‘membuang’ 6 soal hanya karena ga ngerti harus diapakan soal itu. Padahal, kalau dia ngerti instruksinya, kita cuma disuruh menghitung dan membulatkan jawabannya! Sayang banget kan?

Tahap 3 : Tes Wawancara

Sekitar 2 sampe 3 minggu setelah tes tulis, tiba-tiba dapat telepon dari nomor Kedutaan Jepang. Ternyata itu pemberitahuan bahwa aku lolos tes tertulis dan bisa lanjut ke interview di Kedubes Jepang di Jakarta! :O Tes wawancara ini tanggal 15 Agustus 2012.

Nah, bagian ini yang agak repot. Karena ada beberapa dokumen yang harus dibawa: rapor, ijazah, surat rekomendasi, surat keterangan, dan surat keterangan sehat. Dan semuanya harus dalam bahasa Inggris dan harus dilegalisasi sama kepala sekolah (kecuali surat keterangan sehat, harus dari dokter). Jadi waktu itu sempet bolak-balik sekolah dan rumah sakit. Belum lagi cari-cari tiket pulang pergi yang semurah mungkin hehe. But it’s all worth it 🙂

Sesampainya di Kedubes, ketemu banyak temen-temen baru yang seperjuangan. Ada yang emang bener-bener niat banget dari awal buat kuliah di Jepang, ada yang awalnya cuma iseng, but we all have done our best.

Pertama, kita dikumpulin di ruangan yang lumayan luas gitu, cukup buat nampung 29 anak yang dipanggil buat interview test (tapi waktu itu 4 orang ga datang). Dan, masuklah dua orang. Satu perempuan dan satu laki-laki (selanjutnya kita sebut mas dan mbak, saya lupa namanya hehe). Pertama, mas itu nerangin sedikit tentang beasiswa ini, trus gimana nanti lanjutannya kalau misalnya kita lolos interview.

Nah, masnya udah selesai ngomong, keluar ruangan. Dan setelah itu, mbak tadi mbagiin kertas ke peserta. Ternyata itu tes Bahasa Jepang xD tapi ga masalah, ini sama sekali bukan penentu lolos atau nggaknya kamu nanti. Mereka cuma pengen tau seberapa kemampuan Bahasa Jepangmu. Ada temenku yang jawab banyak, jawab beberapa juga ada. Kalo aku, satu-satunya coretan di lembar itu adalah nama dan asal sekolah 😀

Dan ada lembar lain yang dibagiin. Itu formulir kosongan (persis sama yang kita download di web pas awal buat seleksi dokumen). Kita disuruh nyalin formulir yang kita kumpulin buat seleksi dokumen yang kemarin ke formulir yang baru ini. Boleh diubah-ubah, termasuk pilihan jurusan. Dan yang bakal dikirim ke Monbukagakusho adalah formulir yang baru.

Biar nggak menghabiskan waktu, sambil yang lain ngerjain, mbak tadi manggil no. tes 1 sampe 6 buat interview. Dan saya adalah peserta nomor 3. Whoa, deg-degan! Kita berenam dibawa ke ruang tunggu, dan nanti kita akan dipanggil satu per satu untuk masuk ke ruang wawancara. Di dalam ruang tunggu itu, untung aja ketemu temen-temen baik yang bisa mencairkan suasana sambil nunggu giliran masuk, jadi ngga terlalu tegang.

Peserta pertama udah keluar dari ruang wawancara. Kita langsung tanya-tanyain dia. Tapi katanya dan kelihatannya dia baik-baik aja, so that’s a bit relieving for me, that (hopefully) I’m gonna be fine too.

Akhirnya, giliran saya masuk. Di dalam ruangan, ada 4 orang. Dan satu di antaranya adalah orang Jepang. Pertama masuk, langsung ditanyai pake bahasa Inggris. Agak kaget juga. Jadi selama pertanyaan pake English, saya jawab pake English juga. Tapi tenang aja, mereka semua ramah, murah senyum, termasuk orang Jepangnya. Padahal saya bayangin interviewer itu orang-orangnya dingin dan bakalan bikin kita tertekan gitu. Tapi enggak kok 🙂

Setelah dipersilakan keluar, saya balik ke ruang tunggu dan nunggu sampe semua 6 orang selesai, baru kita balik ke ruangan awal tadi. Di sana, kita nerusin nyalin formulir.

Sebenerya boleh pulang duluan kalau sudah wawancara dan nyalin formulir, tapi saya dan beberapa teman memilih nunggu di sana sambil foto-foto dikit hehe. Dan akhirnya sekitar jam 3, semua udah selesai, saya pulang naik busway ke tempat nginep saya di Jakarta. Dan itulah pertama kalinya saya naik busway sendirian! 😀

Tahap 4 : Pengumuman Hasil Seleksi Final

This is the most unexpected one. December 14, 2012 I got a new e-mail in my inbox. 22 out of 25 participants who came to the interview made it. Jadi, sebenernya kalau kamu udah dipanggil buat interview, kemungkinan keterima besar banget. (File hasil seleksi final bisa dilihat di sini).

Ya, here I am. Menunggu informasi selanjutnya. Karena sejauh ini masih belum ada pengumuman di mana saya akan ditempatkan. Wish me luck, guys! 🙂

Alivia Ayu Savira